We Trust in Mourinho and Roman Abramovich

We Trust in Mourinho and Roman Abramovich

Selasa, 22 Mei 2012

Thropy Cabinet

2012 Champions League
 Trophy
 Cabinet
 

cl trophy
Chelsea 1 - 1 Bayern Munich (4-3 on penalties)
Premier League Trophy
86 points from 38 games
Premier League Trophy
91 points from 38 games
Premier League Trophy
95 points from 38 games
1955 League Trophy
52 points from 42 games
FA Cup Trophy
Chelsea 2 Liverpool 1
FA Cup Trophy
Chelsea 1 Portsmouth 0
FA Cup Trophy
Chelsea 2 - 1 Everton
FA Cup Trophy
Chelsea 1 - 0 Manchester United
FA Cup Trophy
Chelsea 1 - 0 Aston Villa
FA Cup Trophy
Chelsea 2 - 0 Middlesbrough
FA Cup Trophy
Chelsea 2 - 1 Leeds (replay)
Cup Winners Cup Trophy
Chelsea 1-0 Stuttgart
Cup Winners Cup Trophy
Chelsea 2 - 1 Real Madrid (replay)
Super Cup Trophy
Chelsea 1 - 0 Real Madrid
Carling League Cup Trophy
Chelsea 2 - 1 Arsenal
Carling League Cup Trophy
Chelsea 3 - 2 Liverpool (aet)
Carling League Cup Trophy
Chelsea 2 - 0 Middlesbrough
Carling League Cup Trophy
Chelsea 3 - 2 Leicester
Community Shield Trophy
Chelsea 2 - 2 Man Utd (4-1 on pens)
Community Shield Trophy
Chelsea 2 - 1 Arsenal
Community Shield Trophy
Chelsea 2 - 0 Man Utd
Community Shield Trophy
Chelsea 3-0 Newcastle United

OTHER TROPHIES

Second Division Championship 1984, 1989.
Full Members' Cup 1986, 1990.
FA Youth Cup 1960, 1961, 2010,2012

Kamis, 17 Mei 2012

Perjalanan Chelsea

Chelsea berhasil mengulang kesuksesan mereka dengan lolos ke partai final Liga Champion untuk yang kedua kalinya.
Berhasil lolos ke final Liga Champion musim ini mungkin tak pernah disang...ka oleh para fans Chelsea, mengingat musim ini mereka sempat mengalami inkonsistensi, terlebih di Premier League. Ya, penampilan mereka merosot drastis sampai berujung pada pemecatan Andre Villas-Boas sebagai pelatih.

Di saat beberapa pemain masih berduka atas pemecatan sang pelatih, Roberto Di Matteo muncul sebagai caretaker. Ia otomatis ditunjuk sebagai pelatih karena ia memang merupakan asisten pelatih Villas-Boas semasa menjabat. Chelsea pun menunda pengumuman suksesor Villas-Boas sampai musim ini benar-benar berakhir.

Di Matteo membawa kejutan, grafik Chelsea mulai menanjak di bawah tangan dinginnya. Dalam 20 pertandingannya, Di Matteo mencatatkan 13 kali kemenangan di semua ajang, empat hasil imbang, dan tiga kali kalah.

Kami tidak akan membahas tentang semua pertandingan Chelsea musim ini, tapi akan kami kerucutkan khusus pada penampilan mereka di kompetisi tertinggi Eropa saja. Perjalanan The Blues di Liga Champion kali ini cukup berliku, mereka beberapa kali lolos dari kekalahan dan nyaris tersingkir.

Tergabung di grup E bersama Bayer Leverkusen, Valencia dan Racing Genk, Chelsea memang menjadi salah satu unggulan. Namun pada kenyataannya, mereka lolos ke babak 16 besar dengan cukup sulit. Sukses menaklukkan Leverkusen di Stamford Bridge dengan skor 2-0 pada pertandingan perdana, Chelsea ditahan 1-1 di Mestalla, kandang Valencia. Pada pertandingan berikutnya, Chelsea sukses membungkam Genk 5-0 di London.

Putaran kedua tampaknya lebih sulit, Chelsea hanya mampu bermain imbang 1-1 saat bertandang ke Genk dan harus takluk 2-1 dari Leverkusen di Jerman. Ini membuat posisi mereka di ujung tanduk, dan harus meraih kemenangan di pertandingan terakhir untuk bisa lolos ke babak selanjutnya. Mereka sukses menekuk Valencia 3-0 dan memastikan lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup E.


Di babak knock out, mereka harus bertemu dengan tim kuda hitam asal Italia, Napoli, yang lolos sebagai runner up grup A. Menjalani leg pertama bertandang ke Stadio San Paolo di kota Napoli, Chelsea unggul lebih dulu melalui gol Juan Mata. Namun gawang Petr Cech harus kebobolan sebanyak tiga kali setelahnya, masing-masing oleh gol Ezequiel Lavezzi dan Edinson Cavani di babak pertama, dan tambahan satu gol lagi oleh Lavezzi di babak kedua. Ya, Chelsea takluk 3-1 oleh tuan rumah. Di sini tampaknya perjalanan mereka akan segera berakhir.

Keajaiban terjadi ketika Chelsea menjamu Napoli di leg kedua, Didier Drogba dan John Terry membawa mereka unggul dan membuka harapan kembali. Sampai akhirnya Gokhan Inler berhasil membuat suporter tuan rumah terdiam ketika ia berhasil mencetak gol balasan di awal babak kedua. Gol penalti Frank Lampard menjadi momentum kebangkitan Chelsea, karena sampai pertandingan berakhir Chelsea unggul 3-1. Karena agregat sama, wasit pun melanjutkan pertandingan dengan babak extra time. Dan gol Branislav Ivanovic di menit ke-105 membuat seluruh stadion bersorak, dan sampai akhir pertandingan Napoli tak mampu menyamakan kedudukan. Chelsea pun lolos secara dramatis dengan agregat 5-4.

Setelah lolos dari babak 16 besar, UEFA kembali mengundi pertandingan untuk babak perempat final. Chelsea dipertemukan dengan jagoan Portugal, Benfica. Yang mengejutkan adalah mereka harus bertemu dengan salah satu diantara AC Milan atau Barcelona, jika mampu lolos dari Benfica. Dan mimpi buruk pun terjadi, setelah unggul di dua pertandingan atas Benfica, Chelsea harus menantang sang juara bertahan, Barcelona, di babak semi final.

Siapa yang tidak mengenal Barcelona? Sebagai juara bertahan, Barcelona adalah salah satu tim yang paling ingin dihindari oleh siapapun. Tentu saja bukan hanya karena mereka mampu bermain apik di setiap pertandingannya, tapi juga karena mereka punya seorang Lionel Messi di dalamnya. Pertemuan Chelsea dengan Barcelona di babak semi final merupakan pengulangan bertemunya kembali dua tim ini sejak pertemuan terakhir mereka yang sensasional pada 2009 silam. Saat itu Chelsea tersingkir secara dramatis karena gol Andres Iniesta di menit-menit akhir, meski agregat sama tapi mereka kalah karena gol tandang.

Seperti yang sudah diprediksi sebelumnya, Barcelona akan bermain mengandalkan bola-bola pendek dan menguasai possesion ball. Meski kalah dalam penguasaan bola, Drogba menjadi satu-satunya pencetak gol di pertandingan leg pertama. Memanfaatkan sodoran Ramires, striker asal Pantai Gading itu berhasil membobol gawang Victor Valdes sesaat sebelum babak pertama berakhir. Penampilan gemilang Cech di bawah mistar gawang juga menjadi alasan mengapa tak ada bola yang mampu bersarang di gawang Chelsea.

Kalah di Stamford Bridge, Barcelona berniat menuntut balas di Camp Nou. Setelah menyerang dengan cara bertubi-tubi, gawang Cech harus kebobolan juga melalui gol Sergio Busquets. Bahkan dua menit setelah gol Busquets, Chelsea harus bermain dengan 10 pemain, tepatnya di menit ke-37 setelah John Terry dikartu merah karena tertangkap menendang bagian belakang Alexis Sanchez dengan lututnya.

Unggul jumlah pemain, Barcelona pun berhasil memanfaatkan keuntungan. Sebelum babak pertama berakhir, Iniesta berhasil mencatatkan namanya di papan skor setelah mencetak gol kedua Barcelona. Namun Ramires kembali membuka harapan saat ia mencetak gol cantik saat men-chip bola ke arah gawang Valdes.

Barcelona sebenarnya nyaris membuyarkan mimpi Chelsea, jika saja Messi berhasil mencetak gol saat mengeksekusi penalti di awal-awal babak kedua. Namun sayang tendangannya hanya membentur mistar gawang Cech. Tahu bahwa timnya tak akan lolos dengan hasil ini, Barcelona fokus menyerang. Hampir seluruh pemain fokus untuk menyerang dan berusaha membobol gawang Cech.

Bukannya mencetak gol, Barcelona malah kebobolan di penghujung pertandingan. Fernando Torres yang memanfaatkan umpan jauh berhasil mengecoh Valdes dan mencetak gol, membuat skor menjadi 2-2. Meski kalah jumlah pemain, Chelsea berhasil menyamakan kedudukan dan membuat agregat menjadi 3-2. Ya, lagi-lagi mereka lolos secara dramatis.

Chelsea pun berhasil menancapkan kukunya di final, dan mereka pernah sampai sejauh ini pada 2008 silam. Pada waktu itu mereka harus mengakui keunggulan United yang menang di adu tendangan penalti. Kali ini mereka tak akan membiarkan hal itu terulang kembali, hal ini sudah diantisipasi betul oleh Di Matteo bahkan jika mereka harus menjalani adu tendangan penalti lagi.

Posisi Di Matteo di Chelsea sampai saat ini masih belum aman, meski berhasil membawa mereka memenangkan Piala FA saat membekuk Liverpool 2-1 dua pekan silam di Wembley. Di Matteo tahu benar, bahwa untuk menjadi pelatih tetap Chelsea musim depan ia harus memenangkan satu-satunya trofi yang diidam-idamkan oleh sang pemilik, Roman Abramovich. Jika tidak, ia akan bernasib sama dengan para pendahulunya, dipecat.

Mengingat perjalanan berat dan berliku yang mereka jalani musim ini, Chelsea tak boleh menyia-nyiakan kesempatan untuk memenangkan The Big Ears kali ini. Meski tak diperkuat oleh beberapa pemain kuncinya seperti Terry, Ramires, Ivanovic, dan Raul Meireles, mereka boleh sedikit bernapas lega karena Gary Cahill dan David Luiz tampaknya sudah fit dan bisa memperkuat timnya saat harus menghadapi Bayern Munich di Allianz nanti.

Khusus untuk Terry, Lampard, Ashley Cole, dan Drogba. Ini adalah waktu yang paling tepat untuk memenangkannya, mengingat umur dan waktu mereka di Chelsea tak lagi banyak.


DATA DAN FAKTA Liga Champions

Pertarungan final Liga Champions antara Bayern Munich menghadapi Chelsea semakin dekat. Munich yang mengincar gelar kelima mereka, diunt...ungkan dengan bermain di kandang sendiri, yaitu Allianz Arena, sementara The Blues juga tidak akan mau kembali kehilangan peluang untuk mendapatkan gelar pertama mereka pada ajang paling bergengsi di Eropa tersebut.

Kedua tim pernah bertemu di babak perempat-final Liga Champions pada tahun 2005, di mana Chelsea berhasil menyingkirkan Munich dengan agregat 6-5. Namun, saat ini Munich dalam kondisi puncak apabila bermain di kandang sendiri, skuad asuhan Josef Heynckes tersebut tujuh kali menang secara beruntun di Allianz, termasuk kemenangan atas Real Madrid di babak semi-final.

Tetapi, Chelsea juga akan memiliki semangat tersendiri usai mereka berhasil menaklukkan tim terbaik dunia, Barcelona, dan ingat Munich terjungkal di final Liga Champions 2010 oleh Inter Milan, yang juga menyingkirkan Barcelona di semi-final.


Berikut adalah data dan fakta yang menarik untuk diketahui terkait pertandingan final tersebut:


DATA DAN FAKTA

Bayern Munich
______________

Bayern mencari gelar juara kelima mereka untuk bergabung dengan Liverpool yang mengoleksi lima gelar juara dan menjadi tim tersukses ketiga di sejarah kompetisi di bawah Real Madrid dan AC Milan.

Rekor Bayern di final Piala Eropa adalah empat kemenangan dan empat kekalahan
1974: 4-0 v Atletico Madrid, Brussels (Menang)
1975: 2-0 v Leeds United, Paris (Menang)
1976: 1-0 v AS Saint-Étienne, Glasgow (Menang)
1982: 1-0 v Aston Villa FC, Rotterdam (Kalah)
1987: 2-1 v FC Porto, Vienna (Kalah)
1999: 2-1 v Manchester United, Barcelona (Kalah)
2001: 1-1 v Valencia CF (adu penalti 5-4) Milan (Menang)
2010: 0-2 v Inter Milan, Madrid (Kalah)

Bayern menang satu kali dan takluk dua kali dalam tiga final sebelumnya menghadapi klub asal Inggris. Mereka juga kalah dari Liverpool di ajang Piala Super UEFA 2001.

Kemenangan atas Chelsea, akan membuat Jupp Heynckes menjadi pelatih ke-19 yang sukses meraih juara Liga Champions dua kali, menyusul keberhasilannya membawa Real Madrid juara pada tahun 1998. Ia juga akan menjadi pelatih ke-empat yang meraihnya dengan tim berbeda, menyusul Ernst Happel (Feyenoord 1970, Hamburger SV 1983), Ottmar Hitzfeld (Borussia Dortmund 1997, Bayern 2001) dan José Mourinho (FC Porto 2004, Inter Milan 2010).

Bayern telah menghadapi klub Inggris musim ini, yaitu Manchester City di babak penyisihan grup. Bayern mampu mengalahkan City di kandang dengan skor 2-0, namun mereka menyerah di Etihad Stadium dengan skor yang sama.

Bayern telah memenangkan 14 dari 15 partai kandang terakhir di Eropa dan kemenangan atas City membuat catatan kemenangan Bayern atas klub Inggris di kandang sendiri menjadi sepuluh menang, lima imbang dan satu kalah. Satu-satunya klub Inggris yang berhasil menang atas Bayern di Munich adalah Norwich City pada tahun 1993. Sementara catatan Bayern secara keseluruhan (kandang-tandang) ketika mereka menghadapi tim Inggris adalah 13 menang, 12 imbang dan sepuluh kalah

Rekor Bayern dalam adu penalti di kompetisi Eropa, semuanya berakhir dengan kemenangan:
3-1 v Real Madrid, semi-final Liga Champions 2011/12
5-4 v Valencia, final Liga Champions 2000/01
9-8 v PAOK, Babak kedua Piala UEFA 1983/84
4-3 v Åtvidaberg, Babak pertama Piala Winners 1973/74
Arjen Robben bermain untuk Chelsea dari tahun 2004 hingga 2007, ia memenangkan dua gelar liga dan satu Piala FA. Dia mencetak 15 gol dalam 67 penampilannya di Liga Primer Inggris bersama The Blues.

Chelsea
_________
Chelsea hanya tampil satu kali di final Liga Champions, di mana mereka ditumbangkan Manchester United melalui adu penalti dengan skor 6-5 usai waktu normal berakhir dengan skor 1-1.
The Blues memenangkan Piala Winners 1998 menghadapi VfB Stuttgart di final, di mana pelatih mereka saat ini, Roberto Di Matteo dan asistennya, Eddie Newton, turut bermain di laga tersebut.

Chelsea hanya mampu menang satu kali dalam partai tandang mereka musim ini dan mereka telah kalah di Jerman oleh Bayer Leverkusen dengan skor 2-1 di babak penyisihan grup. Itu adalah kekalahan keempat mereka dalam enam partai tandang ke Jerman, satu-satunya kemenangan diraih saat berkunjung ke Stuttgart pada tahun 2004.

Chelsea menang 2-0 atas Leverkusen di Stamford Bridge di babak penyisihan. Catatan Chelsea secara keseluruhan (kandang-tandang) ketika mereka menghadapi tim Bundesliga adalah tujuh menang, dua imbang dan empat kalah.

Rekor Chelsea dalam adu penalti di kompetisi Eropa, semuanya berakhir dengan kekalahan:
6-5 v Manchester United, final Liga Champions 2007/08
4-1 v Liverpool, semi-final Liga Champions 2006/07
Di samping keberhasilannya meraih Piala Winners atas Stuttgart, Di Matteo gagal membawa Lazio menaklukkan Dortmund di perempat-final Piala UEFA 1994/95, kalah 2-0 di Jerman dan hanya menang 1-0 di Italia. Setelah itu, timnas Italia juga tersingkir dari Euro 1996 usai bermain imbang tanpa gol dengan Jerman di partai pamungkas penyisihan grup.

Fernando Torres mencetak gol kemenangan Spanyol atas Jerman di final Euro 2008, saat itu Lahm, Schweinsteiger dan Gomez terlibat dalam pertandingan.

Torres juga masuk sebagai pemain pengganti, dan Juan Mata sebagai cadangan yang tidak diturunkan, saat Spanyol mengalahkan Jerman dengan skor yang sama pada semi-final Piala Dunia 2010. Neuer, Boateng, Lahm, Schweinsteiger, Gomez dan Kroos juga terlibat dalam pertandingan tersebut.



Pertemuan antara dua tim di final Liga Champions, memang bukan hanya membawa nama klub masing-masing. Tetapi nama kompetisi di mana mereka berasal juga akan ikut terangkat apabila mereka berhasil menjadi juara di kompetisi paling bergengsi di benua Eropa tersebut.

Oleh karena itu, duel gengsi antara Inggris dan Jerman juga akan tersaji dalam pertandingan yang digelar di Allianz Arena tersebut. Seperti yang diketahui, Jerman dan Inggris adalah dua negara sepakbola besar di Eropa. Keduanya memiliki catatan sejarah tersendiri, baik ketika melibatkan tim nasional ataupun klub dari kompetisi kedua negara tersebut.

Bahkan tercatat beberapa kali klub dari Jerman dan Inggris saling bertemu dalam final Liga Champions. Dan apabila melihat catatan tersebut, Inggris lebih diunggulkan karena tim asal Jerman hanya sekali berhasil menaklukkan tim Inggris di final.

DATA DAN FAKTA
'Inggris' v 'Jerman'
________________
Ada enam final di Liga Champions yang melibatkan antara klub Inggris menghadapi klub Jerman, dan hanya satu kali klub asa Jerman berhasil menjadi pemenang:
1975: Bayern Munich 2-0 Leeds United
1977: Liverpool 3-1 VfL Borussia Mönchengladbach
1980: Nottingham Forest 1-0 Hamburger SV
1982: Aston Villa 1-0 Bayern Munich
1999: Manchester United 2-1 Bayern Munich

Sebagai pemain dengan Mönchengladbach, Heynckes kalah dari Liverpool pada final Piala UEFA 1972/73 dan di final Liga Champions 1976/77, satu tahun berikutnya ia kembali tersingkir oleh Liverpool di semi-final.

Heynckes terlibat dalam penalti pertama Liga Champions menghadapi Everton pada tahun 1970/71 di babak kedua. Dia berhasil menjalankan tugasnya dengan baik tetapi Mönchengladbach kalah.

Manuel Neuer, Philipp Lahm, Jérôme Boateng, Schweinsteiger, Thomas Müller dan Mario Gomes sebagai pemain pengganti, berada dalam timnas Jerman yang melibas Inggris dengan skor 4-1 di Piala Dunia 2010. Skuat Inggris saat itu juga diperkuat oleh John Terry, Ashley Cole dan Frank Lampard.

Ashley Cole bermain untuk timnas Inggris saat membungkan Jerman dengan skor 5-1 pada laga kualifikasi Piala Dunia di tahun 2001 yang digelar di Olympiastadion.

Lainnya
____________
Munich telah menjadi tuan rumah dalam tiga partai final Liga Champions sebelumnya, kesemuanya digelar di Olympiastadion, kandang Bayern sebelumnya:
1979: Nottingham Forest FC 1-0 Malmö FF
1993: Olympique Marseille 1-0 AC Milan
1997: Borussia Dortmund 3-1 Juventus

Manchester United (1968, London), Ajax (1972, Rotterdam), Liverpool (1978, London), Juventus (1996, Roma) and Dortmund (1997, Munich) berhasil merengkuh gelar juara di final yang digelar di negara mereka.

Sementara Stade de Reims (1956, Paris), Barcelona (1986, Sevilla) dan Manchester United (2011, London) kalah di final yang digelar di negara mereka

RDM Di Pecat Chelsea ?? NO Problem

Bola.net - Roberto Di Matteo menegaskan jika ia tak bakal mempermasalahkan andai trofi gelar juara Liga Champions nanti gagal meyakinkan Chelsea untuk memberinya posisi manajer permanen.

Di Matteo yang menjabat sebagai manajer interim sampai akhir musim menyusul pemecatan Andre Villas-Boas, sudah membangkitkan The Blues yang sempat terpuruk sampai perteng...ahan musim dan sukses membawa tim melaju ke final Eropa.

Meski hanya mampu finis di posisi keenam Liga Premier, Chelsea masih punya harapan melaju ke Liga Champions musim depan dengan syarat bisa mengalahkan Bayern Munich pada partai final pekan ini di Allianz Arena.

Namun saat ditanya apakah hasil pertandingan puncak nanti akan memastikan apakah ia tetap bertahan di Stamford Bridge, Di Matteo hanya menjawab, "Saya tak merasa begitu, tidak. Tapi saya tak masalah dengannya."

Di Matteo melakukan penghormatan pada fans Chelsea di akhir laga kontra Blackburn akhir pekan kemarin, mengisyaratkan laga terakhir musim ini itu juga merupakan laga terakhirnya di bench Chelsea, meski ia menuturkan alasan lain.

"Kami sudah melalui sembilan pekan yang amat intens di sini bersama-sama dan ini sungguh fantastis. Dan kami semua pun menatap hari Sabtu nanti," ucap pria asal Italia tersebut.

"Ini sungguh emosional karena saya merasa sangat bertanggung jawab dengan klub ini, karena saya pernah bermain di sini, saya pernah menjadi bagian darinya. Jadi ini sungguh hari yang menyenangkan." 



Chelsea's Interim Coach Roberto Di Matteo Attends

Rabu, 16 Mei 2012

Road To Final Champions Leaguage

Jelang Final Liga Champions
Road to Final: Comeback Hebat Chelsea


Jakarta - Perjalanan Chelsea menuju final Liga Champions diwarnai drama comeback yang menegangkan. Dari membalas kekalahan atas Napoli, sampai meredam Barcelona 2-2 di Camp... Nou.

Tergabung di Grup E, Chelsea lolos ke babak 16 besar dengan status pemuncak klasemen. Poin John Terry cs berjumlah 11, hasil tiga kemenangan, dua hasil imbang dan sekali kalah.

Chelsea diprediksi bakal habis di babak 16 besar saat pada leg pertama tunduk dengan telak 1-3 di kandang Napoli. Namun pergantian pelatih dari Andre Villas-Boas ke Roberto Di Matteo seperti memberi The Blues kekuatan dan semangat baru. Saat gantian main di Stamford Bridge, 'Si Biru' menang 4-1.

Comeback hebat lain yang dilakukan Chelsea adalah di leg kedua babak semifinal. Di Camp Nou, The Blues sempat tertinggal 0-2, yang berarti hilangnya tiket ke final meski menang 1-0 di kandang.

Namun gol balasan dari Ramires dan Fernando Torres membuat Chelsea mampu menyamakan kedudukan jadi 2-2 dan lolos dengan keunggulan agregat 3-2.

Perjalanan Chelsea ke Final:

Fase Grup (E)
Chelsea 2 ('67 David Luis, '90+2 Juan Mata) vs Bayer Leverkusen 0
Valencia 1 vs Chelsea 1 ('56 Frank Lampard)
Chelsea 5 ('8 Meireles, '11 '27 Torres, '42Ivanovic, '72 Kalou) vs Genk 0
Genk 1 vs Chelsea 1 ('26 Ramires)
Bayer Leverkusen 2 vs Chelsea 1 ('48 Drogba)
Chelsea 3 ('3 '76 Dogba, '22 Ramires) vs Valencia 0

Babak 16 Besar
Napoli 3 vs Chelsea 1 ('27 Mata)
Chelsea 4 ('28 Drogba, '47 Terry, '75 Lampard, '105 Ivanovic) vs Napoli 1

Babak 8 Besar
Benfica 0 vs Chelsea 1 ('75 Kalou)
Chelsea 2 ('21 Lampard, '90+3 Meireles) vs Benfica 1

Semifinal
Chelsea 1 ('45+2 Drogba) vs Barcelona 0
Barcelona 2 vs Chelsea 2 ('45+1 Ramires, '90+2 Torres)
Lihat Selengkapnya
— dengan MezhanQrastafara Libberone Parkid dan Atthiex Lamp's.

Player OF The Year

Juan Mata telah dihargai untuk hiburan ia telah disediakan dalam musim pertama Chelsea-nya oleh para penggemar suara dia pemain klub itu musim ini.
Playmaker Spanyol menjadi kedatangan pertama di klub baru untuk mengambil penghargaan dalam musim debutnya sejak Ruud Gullit pada tahun 1996.
"Aku hanya perlu mengucapkan terima kasih," kata Mata.
"Ini musim pertama saya di sini sehingga lebih istimewa bagi saya dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rekan satu tim saya dan staf dan semua orang yang memilih saya. Saya menyadari apa artinya bermain untuk Chelsea.
'Saya tidak berharap, tapi saya memiliki kesempatan untuk memainkan banyak pertandingan dan menikmati sepakbola Inggris. Ini telah menjadi musim yang luar biasa karena kami memenangkan Piala FA di tahun pertama saya dan kami memiliki kesempatan untuk memenangkan Liga Champions. Ini adalah sejarah bagi klub ini dan saya tidak akan pernah melupakan musim ini.
Debut saya adalah debut impian dengan tujuan dan menang melawan Norwich dan final Piala FA adalah sorot lain. "
"Ini permainan yang lebih kotak-untuk-kotak dan saya harus beradaptasi secara fisik tapi saya pikir saya banyak berkembang dan saya berharap musim depan akan lebih baik bagi kita dan bagi saya juga. '
Para pemain dinominasikan lain dalam Perselisihan Player of the Year Award adalah Branislav Ivanovic dan Ramires.
Ramires memenangkan Tujuan Chelsea dari Season penghargaan untuk tahun kedua berjalan.
Setahun yang lalu usaha menakjubkan individu melawan Manchester City di rumah adalah pilihan fans. Tahun ini tidak pernah-to-be-terlupakan chip setelah lulus Frank Lampard di Barcelona untuk membantu mengetuk juara Eropa keluar dari Liga Champions adalah pilihan yang populer.
Barcelona vs Chelsea
Pemain Pemain 'of the Year Award, yang dipilih oleh sesama profesional di klub, juga pergi ke Ramires.
"Ini benar-benar khusus untuk menerima ini di tahun kedua saya di sini dan saya berharap untuk menang lagi," tanggapannya.
Dalam kehormatan pertama dibagikan pada Kamis malam di Stamford Bridge, Lucas Piazon bernama Young Player of the Year.
Penyerang 18 tahun asal Brasil itu bagian dari sisi yang memenangkan FA Youth Cup Final hanya 24 jam sebelumnya.
Piazon
'Saya sangat senang dan saya tidak mengharapkan ini, "katanya. "Sudah seminggu Kami begitu manja untuk saya. David Luiz dan Ramires telah banyak membantu saya di sini seperti ketika aku datang aku sendirian.
'Saya berharap bisa di Chelsea lama dan saya akan tetap bekerja. "
Sebuah Penghargaan Pengakuan Khusus pergi ke Bobby Tambling, semua-waktu pencetak gol terbanyak klub itu dengan 202 gol di seluruh dekade itu 1960-an. Sayangnya Tambling berhalangan hadir karena ia di rumah sakit telah mengalami surgey besar pada kakinya. Istrinya Val dan saudara Brendan ada di sana dan diteruskan pesan: 'Terima kasih banyak atas penghargaan ini, saya tidak berpikir ada di antara kalian benar-benar tahu berapa banyak berarti bagi saya, terutama saat ini. Saya sangat beruntung menjadi bagian dari tim yang indah dan tanpa mereka saya tidak akan menerima penghargaan prestisius ini.
"Saya ingin berterima kasih kepada legiun penggemar yang mendukung saya dan tim selama bertahun-tahun dan telah indah lagi dalam dukungan mereka selama sakit saya. Saya ingin mengucapkan selamat kepada tim hari ini pada kemenangan fantastis mereka pada hari Sabtu dan ingin mereka semua yang terbaik dalam final Liga Champions. Aku akan menari, kaki dan semua yang buruk, ketika mereka menang. '  


Inilah Juan Mata Statistik :
Nama: Juan MataNegara: SpanyolTanggal Lahir: 28/04/1988Tinggi: 5 '7 "(170cm)Berat: £ 8 9st (61.0kg)SebelumnyaKlub: ValenciaPosisi: Penyerang
Chelsea karir
Mata menjadi petenis Spanyol ketiga untuk bergabung dengan Chelsea pada 2011, menyusul internasional rekan setimnya dan sesama pemenang Piala Dunia Fernando Torres dan Oriol Romeu, yang tiba dari Barcelona pada awal Agustus 2011.
Terutama pemain sayap kiri, ia juga dapat beroperasi di tengah dan telah digariskan keinginannya untuk cepat beradaptasi dengan sepakbola Inggris. Keberangkatan diantisipasi Yossi Benayoun, akhirnya ke Arsenal dengan status pinjaman, membebaskan sejumlah disukai nya jersey 10.
Dia jelas tampak di rumah pada debutnya, muncul sebagai pengganti melawan Norwich City dan slotting rumah tujuan akhir dalam kemenangan 3-1 pada akhir Agustus.
Bahwa kinerja positif secara konsisten direplikasi sepanjang musim pertamanya di sepak bola Inggris, dengan 11 gol berlekuk sampai pada akhir Maret, termasuk sebuah gol tandang penting di Naples, penalti menang melawan QPR di Piala FA dan tendangan voli yang menakjubkan melawan Manchester United pada awal Februari.
Para Mata lincah tentu membuat dirinya favorit fans, dan sebuah tombol baru untuk peran yang lebih penting di antara striker utama telah memungkinkan dia lisensi yang lebih besar untuk menjelajah dan membuat dari posisi pusat. Pentingnya Nya terbukti dengan fakta dia telah kehilangan hanya satu pertandingan sejak Desember, tetap konstan dalam tim di bawah kedua Andre Villas-Boas dan Roberto Di Matteo.
Pra-Chelsea
Mata adalah putra dari seorang profesional mantan, Juan, yang mewakili Burgos dan Salamanca. Juan Jr memulai karirnya di Akademi terkenal Real Madrid sebagai striker, tetapi diizinkan untuk pindah ke Valencia pada musim panas 2007.
Di musim pertamanya ia dimainkan secara bertahap jalan ke samping, dan muncul di Stamford Bridge sebagai pengganti karet di Liga Champions mati. Pada akhir musim, ia mencetak gol di Copa Del Rey final, dan terpilih sebagai pemain muda klub of the Year.
Setelah empat tahun di Mestalla, di mana ia mencetak 43 kali dalam 179 penampilan, Mata berbicara dengan Andre Villas Boas-dan yakin Stamford Bridge adalah tempat untuknya meskipun bunga dari klub lain.
Internasional
Juan adalah bagian dari skuad Spanyol yang menjuarai Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, setelah melakukan debut pada 2009. Dia membuat satu penampilan sebagai pemain pengganti selama turnamen, menggantikan Fernando Torres.
Pada saat penandatanganan untuk Chelsea ia memiliki 12 caps senior, tetapi juga berpengalaman U-21 internasional, dan menjadi kapten Spanyol untuk kemuliaan di Kejuaraan Eropa 2011, yang terpilih ke dalam Tim Turnamen.Musim 2011-12
Kompetisi Aplikasi(Sebagai sub) Tujuan KuningKartu MerahKartu-kartuLiga 29 (5) 6 2 0Piala FA 7 (0) 4 0 0Piala Liga 0 (1) 0 0 0Euro Cup 10 (1) 2 1 0

Karir Sejarah:Musim Klub Komp. Apps(Sebagai sub) TujuanValencia 2010-11 Liga 31 (2) 8
 
Piala FA 1 (0) 0
 
Euro Cup 5 (2) 1Valencia 2009 - 10 League 30 (5) 9
 
Piala FA 1 (0) 0
 
Euro Cup 10 (2) 5Valencia 2008 - 09 League 35 (2) 11
 
Piala FA 1 (1) 1
 
Euro Cup 3 (3) 1Valencia 2007-08 Liga 17 (7) 5
 
Piala FA 6 (1) 4

Trophies Chelsea Now

2012 Champions League
 Trophy
 Cabinet
 

cl trophy
Chelsea 1 - 1 Bayern Munich (4-3 on penalties)
Premier League Trophy
86 points from 38 games
Premier League Trophy
91 points from 38 games
Premier League Trophy
95 points from 38 games
1955 League Trophy
52 points from 42 games
FA Cup Trophy
Chelsea 2 Liverpool 1
FA Cup Trophy
Chelsea 1 Portsmouth 0
FA Cup Trophy
Chelsea 2 - 1 Everton
FA Cup Trophy
Chelsea 1 - 0 Manchester United
FA Cup Trophy
Chelsea 1 - 0 Aston Villa
FA Cup Trophy
Chelsea 2 - 0 Middlesbrough
FA Cup Trophy
Chelsea 2 - 1 Leeds (replay)
Cup Winners Cup Trophy
Chelsea 1-0 Stuttgart
Cup Winners Cup Trophy
Chelsea 2 - 1 Real Madrid (replay)
Super Cup Trophy
Chelsea 1 - 0 Real Madrid
Carling League Cup Trophy
Chelsea 2 - 1 Arsenal
Carling League Cup Trophy
Chelsea 3 - 2 Liverpool (aet)
Carling League Cup Trophy
Chelsea 2 - 0 Middlesbrough
Carling League Cup Trophy
Chelsea 3 - 2 Leicester
Community Shield Trophy
Chelsea 2 - 2 Man Utd (4-1 on pens)
Community Shield Trophy
Chelsea 2 - 1 Arsenal
Community Shield Trophy
Chelsea 2 - 0 Man Utd
Community Shield Trophy
Chelsea 3-0 Newcastle United

OTHER TROPHIES

Second Division Championship 1984, 1989.
Full Members' Cup 1986, 1990.
FA Youth Cup 1960, 1961, 2010,2012